Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KAIRO/GAZA. Sedikitnya 59 warga Palestina tewas akibat tembakan tank Israel ke arah kerumunan warga yang sedang berusaha mendapatkan bantuan pangan dari truk-truk bantuan di Gaza, Selasa (17/6).
Insiden tragis ini menjadi salah satu yang paling berdarah di tengah meningkatnya kekerasan dan krisis kemanusiaan yang melanda Jalur Gaza.
Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan belasan jenazah berserakan di jalan di Kota Khan Younis, Gaza selatan.
Baca Juga: Indonesia - Singapura Dorong Solusi Damai di Gaza, Iran–Israel, hingga Krisis Myanmar
Militer Israel, yang sejak Oktober 2023 melancarkan perang terhadap kelompok militan Hamas, mengakui telah melakukan tembakan di wilayah tersebut dan menyatakan tengah menyelidiki insiden ini.
Saksi mata yang diwawancarai Reuters mengatakan, tank Israel melepaskan setidaknya dua tembakan ke arah ribuan warga yang berkumpul di jalan utama timur Khan Younis dengan harapan mendapat bantuan pangan dari truk-truk yang lewat.
“Tiba-tiba kami diizinkan mendekat, lalu mereka membuat semua orang berkumpul, dan setelah itu peluru-peluru tank mulai menghantam,” ujar Alaa, salah satu saksi mata yang berada di Rumah Sakit Nasser.
Korban terluka terlihat tergeletak di lantai dan lorong rumah sakit akibat keterbatasan tempat.
“Tak ada belas kasihan terhadap orang-orang ini. Mereka mati-matian mencari makanan untuk anak-anak mereka. Lihatlah, mereka semua hancur hanya demi mendapat tepung,” tambahnya.
Baca Juga: Pep Guardiola Menangis untuk Gaza! Apa yang Terjadi di Gaza Melukai Tubuh Saya
Petugas medis Palestina mencatat sedikitnya 59 orang tewas dan 221 lainnya terluka, dengan sekitar 20 orang berada dalam kondisi kritis.
Korban dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pribadi, becak, hingga kereta yang ditarik keledai. Ini menjadi jumlah korban jiwa harian tertinggi sejak penyaluran bantuan kembali dibuka di Gaza pada Mei lalu.
Militer Israel menyatakan bahwa telah terdeteksi adanya kerumunan warga di dekat truk bantuan yang macet di kawasan Khan Younis, di lokasi yang juga terdapat pasukan IDF (Israel Defense Forces).
“IDF menyadari adanya laporan mengenai sejumlah korban akibat tembakan dari pasukan kami setelah kerumunan mendekat. Rincian insiden sedang ditinjau. IDF menyesalkan korban jiwa dari warga sipil dan berusaha meminimalkan kerugian, sambil tetap menjaga keselamatan pasukan kami,” demikian pernyataan resmi militer Israel.
Selain insiden di Khan Younis, petugas medis melaporkan sedikitnya 14 warga lainnya juga tewas akibat serangan udara dan tembakan di wilayah lain Gaza, menjadikan total korban jiwa pada Selasa mencapai sedikitnya 73 orang.
Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan sejak akhir Mei, sebanyak 397 warga tewas dan lebih dari 3.000 luka-luka saat berusaha mendapatkan bantuan pangan.
Baca Juga: Serangan Israel di Gaza Tewaskan 35 Warga Palestina, Sebagian Besar di Lokasi Bantuan
Insiden ini menambah deretan tragedi harian yang menimpa warga Palestina dalam tiga pekan terakhir, sejak Israel mulai melonggarkan blokade total yang diberlakukan selama hampir tiga bulan.
Sebagian besar bantuan saat ini disalurkan melalui kelompok baru yang didukung AS dan Israel, yaitu Gaza Humanitarian Foundation (GHF), yang mengoperasikan beberapa titik distribusi di area yang dijaga oleh pasukan Israel.
Namun, PBB menolak sistem ini karena dianggap tidak memadai, berbahaya, dan melanggar prinsip netralitas kemanusiaan. Israel beralasan langkah ini penting untuk mencegah Hamas menyalahgunakan bantuan, sesuatu yang dibantah oleh Hamas.
Pihak berwenang di Gaza mengatakan ratusan warga Palestina tewas saat berupaya mencapai titik distribusi bantuan GHF.
Namun, dalam pernyataan pada Senin malam, GHF mengklaim telah membagikan lebih dari tiga juta paket makanan di empat lokasi distribusi tanpa insiden.
Baca Juga: Profil Greta Thunberg, Aktivis Muda yang Ikut Ditahan Israel saat Bawa Bantuan Gaza
Perang di Gaza dipicu pada Oktober 2023, setelah serangan Hamas ke Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya, menurut data otoritas Israel.
Serangan balasan Israel sejak saat itu telah menewaskan hampir 55.000 warga Palestina dan menyebabkan hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi serta menghadapi krisis kelaparan.
Sejak pekan lalu, warga Gaza juga mencermati perkembangan konflik udara baru antara Israel dan Iran yang selama ini dikenal sebagai pendukung utama Hamas.
Di media sosial, beredar gambar kehancuran bangunan di Israel akibat rudal Iran. Sebagian warga Gaza menyatakan merasa puas karena warga Israel merasakan ketakutan yang selama 20 bulan terakhir mereka alami akibat serangan udara.