Sumber: BBC | Editor: Noverius Laoli
Pemerintah China sebelumnya telah merancang pembangunan beberapa terowongan sepanjang 20 km untuk mengalihkan aliran air melalui pegunungan tersebut.
Laporan Xinhua menyebutkan bahwa lima pembangkit listrik bertingkat akan dibangun di sepanjang jalur sungai, dengan pekerjaan utama mencakup pelurusan sungai dan pengalihan air melalui terowongan.
Listrik dari proyek ini sebagian besar akan disalurkan keluar Tibet untuk mendukung kebutuhan energi wilayah timur China, sebagai bagian dari kebijakan nasional “xidiandongsong” atau “mengirim listrik dari barat ke timur”.
Baca Juga: Kronologi Konflik India-Pakistan di Kashmir Selama Dua Dekade Lebih
Pemerintah dan media China menggambarkan proyek ini sebagai solusi ramah lingkungan yang menghasilkan energi bersih dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Tibet. Namun, para aktivis menyatakan proyek-proyek ini merupakan bentuk eksploitasi terhadap sumber daya dan masyarakat lokal.
Pada tahun lalu, ratusan warga Tibet ditangkap karena memprotes proyek bendungan lain. Laporan BBC yang dikonfirmasi melalui rekaman video menyebutkan adanya penangkapan massal dan tindakan kekerasan terhadap para demonstran, dengan beberapa di antaranya mengalami luka serius.
Selain isu sosial dan politik, pembangunan bendungan ini juga menimbulkan kekhawatiran lingkungan, mengingat wilayah Tibet merupakan salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi dan aktivitas tektonik yang signifikan.