kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.619   -7,00   -0,04%
  • IDX 8.089   -138,34   -1,68%
  • KOMPAS100 1.110   -12,51   -1,11%
  • LQ45 777   -11,16   -1,42%
  • ISSI 291   -3,97   -1,35%
  • IDX30 406   -6,31   -1,53%
  • IDXHIDIV20 458   -5,22   -1,13%
  • IDX80 122   -1,46   -1,18%
  • IDXV30 131   -0,97   -0,73%
  • IDXQ30 128   -1,13   -0,88%

China Melawan AS Lewat Logam Langka, Ekonom Top: Amerika Tak Siap Sama Sekali


Selasa, 14 Oktober 2025 / 09:54 WIB
China Melawan AS Lewat Logam Langka, Ekonom Top: Amerika Tak Siap Sama Sekali
ILUSTRASI. China kini memperketat kendali atas logam tanah jarang (rare earths)—mineral penting bagi teknologi canggih. REUTERS/David Becker


Sumber: Fortune,Fortune | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - China kini memperketat kendali atas logam tanah jarang (rare earths)—mineral penting bagi teknologi canggih seperti kendaraan listrik, chip, dan sistem pertahanan—hingga berubah dari sekadar kekhawatiran strategis jangka panjang menjadi ancaman ekonomi nyata.

Melansir Fortune, ekonom senior dari Wharton, Jeremy Siegel, memperingatkan bahwa Amerika Serikat sama sekali tidak siap menghadapi krisis ini.

“Sungguh memalukan bahwa kita tidak memiliki cadangan strategis logam tanah jarang,” ujar Siegel kepada CNBC Squawk Box pada Senin. 

Dia menambahkan, “Kita membiarkan China memonopoli 90% pemurnian bahan ini. Di mana kita saat itu, ketika seharusnya menyadari betapa pentingnya hal ini?”

Siegel mendesak pemerintah AS untuk membangun cadangan logam tanah jarang nasional, mirip dengan Strategic Petroleum Reserve (Cadangan Minyak Strategis) yang dibentuk tahun 1975 setelah embargo minyak Arab membuat Amerika lumpuh secara geopolitik.

Baca Juga: Dibatasi, Ekspor Tanah Jarang China Turun 31% di Bulan September 2025

Beijing Perketat Ekspor, Washington Panik

Peringatan Siegel muncul hanya beberapa hari setelah Beijing mengumumkan kontrol ekspor besar-besaran yang mengharuskan perusahaan di seluruh dunia meminta izin Tiongkok sebelum mengekspor ribuan produk yang mengandung sedikit saja unsur logam tanah jarang.

Langkah itu mengguncang rantai pasok industri dan pertahanan AS, yang sangat bergantung pada kemampuan pemrosesan mineral Tiongkok.

Namun, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan pada Senin bahwa Presiden Donald Trump tetap akan bertemu dengan Xi Jinping akhir bulan ini, dan Washington siap “melakukan apa pun yang diperlukan” untuk merespons pembatasan ekspor Beijing.

Bessent mengatakan dalam wawancara dengan Fox Business bahwa sudah ada “komunikasi intensif” antara pejabat AS dan Tiongkok selama akhir pekan, dan memastikan pertemuan bilateral Trump–Xi di sela-sela KTT APEC di Korea Selatan masih sesuai jadwal akhir Oktober.

Baca Juga: Ekspor Tanah Jarang China Anjlok Tajam pada September




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×