kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

China Melawan AS Lewat Logam Langka, Ekonom Top: Amerika Tak Siap Sama Sekali


Selasa, 14 Oktober 2025 / 09:54 WIB
China Melawan AS Lewat Logam Langka, Ekonom Top: Amerika Tak Siap Sama Sekali
ILUSTRASI. China kini memperketat kendali atas logam tanah jarang (rare earths)—mineral penting bagi teknologi canggih. REUTERS/David Becker


Sumber: Fortune,Fortune | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - China kini memperketat kendali atas logam tanah jarang (rare earths)—mineral penting bagi teknologi canggih seperti kendaraan listrik, chip, dan sistem pertahanan—hingga berubah dari sekadar kekhawatiran strategis jangka panjang menjadi ancaman ekonomi nyata.

Melansir Fortune, ekonom senior dari Wharton, Jeremy Siegel, memperingatkan bahwa Amerika Serikat sama sekali tidak siap menghadapi krisis ini.

“Sungguh memalukan bahwa kita tidak memiliki cadangan strategis logam tanah jarang,” ujar Siegel kepada CNBC Squawk Box pada Senin. 

Dia menambahkan, “Kita membiarkan China memonopoli 90% pemurnian bahan ini. Di mana kita saat itu, ketika seharusnya menyadari betapa pentingnya hal ini?”

Siegel mendesak pemerintah AS untuk membangun cadangan logam tanah jarang nasional, mirip dengan Strategic Petroleum Reserve (Cadangan Minyak Strategis) yang dibentuk tahun 1975 setelah embargo minyak Arab membuat Amerika lumpuh secara geopolitik.

Baca Juga: Dibatasi, Ekspor Tanah Jarang China Turun 31% di Bulan September 2025

Beijing Perketat Ekspor, Washington Panik

Peringatan Siegel muncul hanya beberapa hari setelah Beijing mengumumkan kontrol ekspor besar-besaran yang mengharuskan perusahaan di seluruh dunia meminta izin Tiongkok sebelum mengekspor ribuan produk yang mengandung sedikit saja unsur logam tanah jarang.

Langkah itu mengguncang rantai pasok industri dan pertahanan AS, yang sangat bergantung pada kemampuan pemrosesan mineral Tiongkok.

Namun, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan pada Senin bahwa Presiden Donald Trump tetap akan bertemu dengan Xi Jinping akhir bulan ini, dan Washington siap “melakukan apa pun yang diperlukan” untuk merespons pembatasan ekspor Beijing.

Bessent mengatakan dalam wawancara dengan Fox Business bahwa sudah ada “komunikasi intensif” antara pejabat AS dan Tiongkok selama akhir pekan, dan memastikan pertemuan bilateral Trump–Xi di sela-sela KTT APEC di Korea Selatan masih sesuai jadwal akhir Oktober.

Baca Juga: Ekspor Tanah Jarang China Anjlok Tajam pada September

China Melawan Dunia

Pertemuan tersebut sebelumnya diragukan terlaksana setelah Beijing secara tiba-tiba memperketat ekspor logam tanah jarang, yang penting bagi pembuatan senjata canggih, kendaraan listrik, turbin angin, ponsel pintar, dan chip semikonduktor.

“Ini adalah China versus seluruh dunia,” kata Bessent, memperingatkan bahwa Beijing telah “menodongkan bazoka ke rantai pasok industri dunia bebas.”

AS sebenarnya pernah memimpin industri ini, namun pada 1980–1990-an, kegiatan pemurnian berpindah ke Tiongkok karena biaya produksi lebih murah dan regulasi lingkungan yang lebih longgar. Kini, 90% proses pemurnian global berada di bawah kendali Beijing.

Tonton: Tiongkok Batasi Ekspor Tanah Jarang, Trump Meradang dan Langsung Getok Tarif 100%!

Washington kini tengah berlomba mengejar ketertinggalan, dengan Pentagon mendanai fasilitas pemrosesan baru di Texas dan California, sementara Departemen Energi bermitra dengan pemasok alternatif seperti Lynas Rare Earths dari Australia.

Selanjutnya: Rekor Lagi, Harga Emas Naik Mendekati US$ 4.200 per troi ons

Menarik Dibaca: Rekor Lagi, Harga Emas Naik Mendekati US$ 4.200 per troi ons




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×