Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Kepercayaan Global Mulai Luntur
Sikap konfrontatif Trump terhadap sekutu lama AS dalam isu perdagangan dan pertahanan, serta serangannya terhadap The Fed, kembali membangkitkan kekhawatiran di Jerman soal cadangan emas negaranya yang disimpan di Federal Reserve New York.
Bank Sentral Eropa bahkan dilaporkan meminta bank-bank di kawasan euro untuk menilai kebutuhan likuiditas dolar dalam skenario krisis, seandainya mereka tidak bisa mengandalkan The Fed di bawah pemerintahan Trump, menurut laporan Reuters bulan lalu.
“Risiko jangka pendek terbesar saat ini adalah jika serangan terhadap The Fed terus berlanjut,” ujar Nick Rees, kepala riset makro Monex Europe.
Ia bahkan mengaku tengah merevisi proyeksi nilai tukar jangka pendek mereka akibat perkembangan terbaru ini.
Sementara itu, ING menilai penguatan euro di atas level US$1,17 membuka peluang untuk menembus US$1,20, meski syaratnya adalah sentimen terhadap dolar harus memburuk lebih jauh.
Baca Juga: Dolar AS Melemah ke Level Terendah Baru, Trump Dinilai Ancam Kredibilitas The Fed
Ancaman terhadap Independensi Kebijakan
Seema Shah, kepala strategi global di Principal Asset Management, menyoroti bahwa dolar bahkan tidak mendapat dukungan signifikan dari meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dalam dua pekan terakhir sinyal bahwa peran safe haven-nya ikut tergerus.
Biasanya, dolar menguat saat harga minyak naik. Namun pekan lalu, greenback hanya mencatat penguatan 0,7%.
Sebagai mata uang cadangan utama dunia, dolar kini menghadapi tekanan besar dari kebijakan AS yang tidak konsisten, memperburuk ketidakpastian ekonomi dan menggoyahkan kepercayaan terhadap posisi “eksepsionalisme” ekonomi AS.
Kekhawatiran soal independensi The Fed memperparah situasi. Bagi investor global, independensi institusi seperti bank sentral adalah elemen penting yang selama ini menopang stabilitas ekonomi dan kepastian kebijakan.
Baca Juga: Donald Trump Akan Ganti Ketua The Fed Jerome Powell Lebih Awal
Sebuah survei oleh lembaga pemikir OMFIF terhadap 75 manajer cadangan bank sentral menunjukkan bahwa 70% responden merasa iklim politik AS saat ini menjadi penghalang untuk berinvestasi dalam dolar, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
“Jika pengumuman nama Ketua The Fed berikutnya dilakukan dalam beberapa bulan ke depan, itu bisa sangat mengguncang pasar,” ujar Shah.
“Ini akan kembali membuka keraguan soal kredibilitas dan keandalan institusi-institusi AS, yang biasanya sangat dihindari oleh para investor.”