kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha China berlomba gunakan Ivanka sebagai merek


Selasa, 21 Februari 2017 / 19:12 WIB
Pengusaha China berlomba gunakan Ivanka sebagai merek


Sumber: CNBC | Editor: Mesti Sinaga

Puluhan pengusaha China dan individu berlomba mengajukan  permohonan penggunaan nama “Ivanka”  sebagai merek dagang produk mereka.  Ivanka, adalah nama putri sulung Presiden AS Donald Trump.

Menurut Kantor Dagang Nasional China, setidaknya 65 permohonan pemakaian merek ‘Ivanka’ telah diajukan untuk beragam produk, mulai dari wallpaper hingga alkohol.

Di antara puluhan perusahaan itu, adalah sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing yang menyediakan layanan penurunan berat badan. Perusahaan tersebut bahkan mengajukan 10 aplikasi atau permohonan untuk menggunakan "Ivanka" pada berbagai produknya, mulai dari kosmetik sampai suplemen gizi.

Permohonan penggunaan merek ‘Ivanka’ juga diajukan Fujian Yingjie seminggu setelah Trump memenangkan pemilihan presiden AS. Perusahaan ini ingin menggunakan Ivanka sebagai merek untuk pembalut wanita.

Sebagian besar surat permohonan itu masih diproses, dan tidak diketahui apakah otoritas merek dagang akan memberi mereka lampu hijau.

Hukum dan peraturan China memang mengizinkan perusahaan menggunakan nama asing atau terjemahan nama dalam bahasa atau aksara China sebagai merek dagang. Hal ini telah menimbulkan banyak perselisihan transnasional dan kontroversi.

Sebuah produsen sepatu China, misalnya, menggunakan gambar bintang basket AS Michael Jordan dan nama China sebagai merek dagang selama bertahun-tahun. Namun Desember lalu, pengadilan tertinggi China memutuskan bahwa produsen tersebut berhenti menggunakan nama China Jordan. Alhasil, sengketa merek yang telah berjalan empat tahun itu pun berakhir.

Merek Trump sempat diklaim warga lokal

Donald Trump sendiri telah bertahun-tahun terlibat sengketa merek dagang di China. Barulah setelah Trump memenangkan pemilihan presiden AS tahun lalu, otoritas China mengeluarkan putusan yang memenangkan Trump.


Sebelumnya, Trump mengajukan hak untuk menggunakan namanya sendiri sebagai merek dagang untuk proyek-proyek konstruksi di China pada Desember 2006.

Namun permohonannya ditolak karena seorang lelaki bernama Dong Wei, telah mengajukan permohonan serupa, dua pekan lebih dulu dibandingkan Trump.

Taipan properti Amerika itu pun berulang kali mengajukan banding atas keputusan tersebut hingga September 2016.  Sampai akhirnya, regulator merek dagang China memutuskan bahwa merek dagang Dong tidak valid.

Sementara itu, popularitas Ivanka Trump di China telah meningkat sejak ia mengunjungi kedutaan China di Washington  pada Tahun Baru Imlek.  

Selain nama Inggris Ivanka, sekitar 40 perusahaan China telah menggunakan nama Ivanka dalam karakter atau tulisan China dalam pendaftaran perusahaan mereka.  Hal ini diungkapkan  oleh Sistem Publikasi Informasi Kredit Usaha Nasional, sumber online yang menyediakan informasi gratis tentang perusahaan kepada masyarakat. Sebagian besar perusahaan itu bergerak di bisnis kosmetik, pakaian dan pakaian dalam.

Ivanka Trump Marks LCC yang berbasis di New York mengajukan permintaan penggunaan nama Ivanka untuk sepatu dan pakaian di China pada tahun 2010, dan telah disetujui pada tahun 2012.

Pada Mei 2016 lalu, perusahaan tersebut mengajukan tujuh permohonan merek untuk untuk perhiasan, tas dan produk lainnya.

Menurut interpretasi yudisial Mahkamah Agung China bulan lalu, perusahaan dilarang menggunakan nama-nama tokoh masyarakat sebagai merek dagang mereka, yang menurut pengadilan bisa "menyebabkan pengaruh negatif".

 




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×