Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JERUSALEM/WASHINGTON/DUBAI. Ribuan warga dilaporkan mengungsi dari Teheran pada Rabu (18/6) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyarankan agar mereka meninggalkan ibu kota.
Sementara itu, sebuah sumber menyebutkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan sejumlah opsi, termasuk kemungkinan bergabung dengan Israel dalam menyerang situs nuklir Iran.
Ketegangan memuncak setelah Iran dan Israel saling meluncurkan serangan rudal, menyusul seruan Trump kepada Teheran untuk melakukan “PENYERAHAN TANPA SYARAT!”
Baca Juga: Jika AS Terlibat Langsung dalam Serangan Israel, Iran Janji Merespon dengan Keras
Israel menyerukan evakuasi warga di wilayah barat daya Teheran untuk memberi jalan bagi serangan udara terhadap instalasi militer Iran.
Media Iran melaporkan kemacetan parah di jalan-jalan keluar dari kota menuju provinsi-provinsi di utara.
Pemerintah Iran juga membatasi jumlah bahan bakar yang dapat dibeli warga. Menteri Perminyakan Mohsen Paknejad mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa pembatasan diberlakukan untuk mencegah kelangkaan, namun pasokan untuk publik tetap terjamin.
Sementara itu, ledakan terdengar di atas langit Tel Aviv. Militer Israel menyebut dua rentetan rudal Iran diluncurkan ke wilayahnya dalam dua jam pertama Rabu pagi.
Kantor berita semi-resmi Mehr di Iran melaporkan bentrokan antara pasukan keamanan dan kelompok bersenjata tak dikenal di Kota Rey, selatan Teheran.
Kelompok tersebut diduga terkait dengan Israel dan berupaya melakukan “operasi teroris di wilayah padat penduduk.”
Media Iran juga melaporkan bahwa Israel menyerang sebuah universitas yang terkait dengan Garda Revolusi Iran di bagian timur negara itu, serta fasilitas rudal balistik Khojir di dekat Teheran lokasi yang juga menjadi sasaran serangan udara Israel pada Oktober lalu.
Baca Juga: Ketidakpastian Global Tetap Tinggi Imbas Kebijakan Tarif AS & Geopolitik Iran-Israel
Seorang pejabat militer Israel mengatakan sekitar 50 jet tempur menyerang sekitar 20 target di Teheran semalam, termasuk fasilitas produksi bahan mentah, komponen, dan sistem manufaktur untuk rudal.
Pihak berwenang Iran melaporkan sedikitnya 224 korban jiwa, mayoritas warga sipil meski jumlah ini belum diperbarui dalam beberapa hari terakhir.
Sejak Jumat, Iran telah meluncurkan sekitar 400 rudal ke Israel, dengan sekitar 40 berhasil menembus pertahanan udara dan menewaskan 24 warga sipil, menurut otoritas Israel.
Israel mulai memulangkan warganya yang terdampar di luar negeri pada Rabu, melalui operasi evakuasi bertahap setelah serangan militer mendadak ke Iran membuat puluhan ribu warga Israel terjebak di luar negeri.
Kemungkinan keterlibatan AS dalam perang ini mengguncang pasar keuangan global. Israel menyatakan tujuannya adalah menghancurkan program nuklir Iran.
Namun, fasilitas pengayaan uranium di Fordow yang terletak di bawah gunung kemungkinan hanya bisa dihancurkan oleh bom besar milik AS.
Baca Juga: Teheran Dibombardir, Israel Terbakar: Perang Besar Timur Tengah Meledak!
Sumber yang mengetahui diskusi internal menyatakan Trump dan timnya tengah mempertimbangkan sejumlah opsi, termasuk ikut serta dalam serangan terhadap situs nuklir Iran bersama Israel.
Trump berbicara lewat telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (17/6) dan kemudian bertemu selama 90 menit dengan Dewan Keamanan Nasional AS untuk membahas konflik tersebut.
Lewat sejumlah pernyataan di media sosial pada Selasa, Trump sempat menyatakan keinginannya untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
“Kami tahu persis di mana ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi,” tulisnya di Truth Social.
“Kami tidak akan menyingkirkannya (bunuh!), setidaknya untuk saat ini... Kesabaran kami hampir habis.”
Tiga menit kemudian, Trump mengunggah: “PENYERAHAN TANPA SYARAT!”
Pernyataan Trump yang kadang kontradiktif dan samar mengenai konflik antara sekutu dekat AS, Israel, dan musuh lamanya, Iran, menambah ketidakpastian dalam krisis ini. Komentarnya berganti-ganti antara ancaman militer dan ajakan diplomasi.
Tiga pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa militer AS mengerahkan lebih banyak jet tempur ke Timur Tengah dan memperpanjang masa penugasan pesawat tempur lainnya.
Sejauh ini, AS hanya mengambil langkah tidak langsung dalam konflik ini, termasuk membantu menembak jatuh rudal yang ditembakkan ke arah Israel.
Iran telah menyatakan akan menyerang pangkalan militer AS jika Washington terlibat langsung dalam perang.
Sumber intelijen AS menyebut Iran telah memindahkan beberapa peluncur rudal balistik, namun belum dapat dipastikan apakah sasarannya adalah pasukan AS atau Israel.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan belum ada indikasi bahwa AS akan segera terjun langsung ke dalam konflik.
Baca Juga: Rudal Canggih Iran Hancurkan Markas Mossad di Tel Aviv
Pengaruh Regional Melemah
Penasihat militer dan keamanan utama Khamenei dilaporkan tewas akibat serangan Israel, yang membuat lingkaran dalam kepemimpinannya lumpuh dan meningkatkan risiko kesalahan strategis, menurut lima sumber yang memahami proses pengambilan keputusannya.
Serangan ini dianggap sebagai pelanggaran keamanan paling serius terhadap para pemimpin Iran sejak Revolusi Islam 1979.
Menurut kantor berita Fars, Komando Siber Iran telah melarang penggunaan perangkat komunikasi dan ponsel oleh para pejabat tinggi.
Sejak serangan Hamas yang didukung Iran ke Israel pada 7 Oktober 2023 dan pecahnya perang Gaza, pengaruh regional Khamenei terus menurun seiring gempuran Israel terhadap sekutu-sekutu Iran seperti Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, serta milisi-milisi di Irak.
Baca Juga: Siapa Lebih Perkasa? Ini Perbandingan Kekuatan Militer Iran vs Israel
Sekutu dekat Iran, Presiden Suriah Bashar al-Assad, juga telah dilengserkan.
Israel melancarkan serangan udara sejak Jumat setelah menyimpulkan bahwa Iran hampir mengembangkan senjata pemusnah massal. Iran membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa program nuklirnya bertujuan damai.
Netanyahu menegaskan tidak akan mundur sampai pengembangan nuklir Iran benar-benar dilumpuhkan.
Sementara Trump menyatakan serangan Israel bisa dihentikan jika Iran sepakat untuk memberlakukan pembatasan ketat pada program pengayaan uraniumnya.