kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terbukti, eksploitasi mahasiswa asing di Australia dan dilecehkan secara seksual


Jumat, 03 Juli 2020 / 07:14 WIB
Terbukti, eksploitasi mahasiswa asing di Australia dan dilecehkan secara seksual
ILUSTRASI. bendera australia


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Eksploitasi seksual

Tak hanya dibayar murah, para mahasiswa asing yang bekerja sambil kuliah ini juga sangat rentan dieksploitasi secara seksual. Seperti yang dialami Paula, mahasiswa asal Brasil, yang datang ke Melbourne untuk kuliah di bidang manajemen bisnis. Kepada "Program 7.30" dari ABC, Paula mengaku mengalami pelecehan seksual di tempat kerjanya. "Dia minta ciuman dan juga pakaian dalamku," ujarnya.

Baca juga:India China capai kesepakatan usai adu jotos, tapi belum tentu ancaman perang hilang

"Aku menolak keinginannya yang berusaha memanfaatkanku secara seksual. Aku juga minta uangku yang belum dibayarkan," kata Paula. "Dia kemudian mencoba menghukumku, mengancam akan memberikan pekerjaanku kepada pegawai baru," ujarnya.

Paula kemudian berhenti dari pekerjaan tersebut, tetapi mengaku tertekan untuk menyembunyikan apa yang dialaminya. "Dia omong besar seakan-akan dia itu orang penting, punya banyak koneksi, dan terus-menerus mengancam melaporkanku ke Imigrasi," tutur Paula.

Pengalaman serupa dialami oleh Talita, yang juga berasal dari Brasil. Talita mengaku rekan kerjanya yang senior mencoba menciumnya dan menawarkan bayaran untuk berhubungan seks.

Talita pun menyampaikan hal ini kepada majikannya. "Dia berusaha menciumku. Dia menggigit bibirku," ujarnya.

"Aku berusaha melarikan diri, tapi dia terus mengejar. Dia bilang, kamu kan butuh uang, akan kuberikan asal tetap bersamaku," jelas Talita.

Dia kehilangan pekerjaan dan pulang ke Brasil setelah kejadian itu. Kini Talita kembali ke Melbourne dan bertekad mewujudkan mimpinya menjadi koki.

Selanjutnya: Gugat ke pengadilan




TERBARU

[X]
×