Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Sebuah pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29 Desember 2024).
Kecelakaan ini memakan korban jiwa 175 orang penumpang dan 7 awak kabin. Dua awak kabin berhasil diselamatkan dari reruntuhan pesawat.
"Saya hanya bisa menerimanya, berdamai dengannya," ujar Boonchuay Duangmanee, 77 tahun, ayah salah satu korban warga negara Thailand.
"Ketika saya memikirkannya, saya mengingatkan diri saya bahwa itu adalah kecelakaan. Sesuatu yang bisa terjadi pada siapa saja," tutur dia kepada Reuters.
"Saya telah menerima kenyataan ini karena apa pun yang saya lakukan, putri saya tidak akan kembali."
Baca Juga: Investigasi Kecelakaan Jeju Air Korea Selatan, Sederet Pertanyaan Belum Terjawab
Identifikasi korban masih terus dilakukan oleh para penyelidik, sementara keluarga yang berduka menunggu di terminal bandara.
Park Han-shin, yang kehilangan saudaranya dalam kecelakaan tersebut, mengatakan bahwa pihak berwenang telah mengidentifikasi saudaranya tetapi ia belum bisa melihat jasadnya.
Park juga menyerukan agar keluarga korban bersatu dalam menghadapi bencana ini, mengacu pada tenggelamnya kapal feri Sewol pada tahun 2014 yang menewaskan lebih dari 300 orang.
Baca Juga: Bisnis Manufaktur di Jepang dan Korea Selatan Tersandung Penurunan Ekspor
Pihak berwenang mengatakan bahwa perekam data penerbangan telah ditemukan tetapi tampaknya mengalami kerusakan di bagian luarnya.
Belum jelas apakah data tersebut cukup utuh untuk dianalisis.
Perekam tersebut telah diangkut ke Seoul dan analisis akan dimulai ketika tim dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) dan pejabat Boeing tiba di negara tersebut pada Senin sore.
Baca Juga: China Dituding Berada di Balik Serangan Siber ke Departemen Keuangan AS
Bandara Internasional Muan ditutup hingga Rabu, sementara bandara internasional dan regional lainnya di Korea Selatan, termasuk Bandara Internasional Incheon, beroperasi seperti biasa.
Sebuah tugu peringatan besar telah didirikan di sebuah area sekitar 9 km dari lokasi kecelakaan.
Orang-orang, termasuk Presiden Sementara Choi, datang untuk memberikan penghormatan.
Baca Juga: Ingin Diversifikasi dari Bisnis Kasino, Makau Ingin Jadi Pusat Penerbitan Surat Utang
Marcos Alvarez, Direktur Global Asuransi Peringkat memperkirakan industri asuransi penerbangan bersiap menghadapi klaim sekitar 15 juta hingga 20 juta dolar AS berdasarkan polis asuransi badan pesawat.
Adapun klaim pertanggungan penumpang diperkirakan mencapai nilai total 120 juta hingga 180 juta dolar AS.