Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Donald Trump mengatakan, ia menghadapi keputusan terbesar sehubungan dengan kapan akan membuka kembali ekonomi Amerika Serikat (AS) dari penutupan akibat pandemi virus corona baru.
Berbicara dalam briefing tentang perkembangan wabah virus corona di Gedung Putih, Trump mengatakan, dia akan mengangkat sekelompok penasihat baru pekan depan depan yang akan fokus pada proses pembukaan ekonomi AS.
Trump, yang menghadapi kritik karena mengecilkan ancaman virus corona pada tahap awal, telah luluh akibat dampak ekonomi yang menghancurkan dari langkah-langkah jarak sosial ketat yang pemerintahannya rekomendasikan.
Baca Juga: Kasus kematian corona mencapai 100.000 melampaui wabah besar London tahun 1660-an
Pedoman jarak sosial tersebut akan tetap berlaku sampai akhir April. Trump harus memutuskan, apakah akan memperpanjang orang-orang tetap di rumah atau mulai mendorong untuk kembali bekerja dan hidup yang lebih normal.
"Saya harus membuat keputusan, dan saya berharap kepada Tuhan bahwa itu adalah keputusan yang tepat," kata Trump, Jumat (10/4), seperti dikutip Reuters. "Itu keputusan terbesar yang pernah saya buat".
Trump menyebutkan, fakta akan menentukan langkah selanjutnya, meskipun ia menegaskan kembali keinginannya untuk membuka kembali perekonomian. Metrik apa yang akan dia gunakan untuk membuat penilaian? Iia menunjuk ke dahinya: "Metrik di sini, itu metrik saya."
Baca Juga: Ini hasil temuan awal CSIS soal karakteristik dan sebaran virus corona di Indonesia
Menurut Trump, rata-rata jumlah kasus baru dan angka kematian akibat virus corona di negeri uak Sam akan lebih rendah dari proyeksi awal yang menyebutkan lebih dari 100.000.
Dia mengatakan akan mengumumkan anggota dewan penasehat baru pada Selasa (14/4) depan. Beberapa gubernur negara bagian akan ia tunjuk sebagai anggota dewan penasehatnya.
Trump mengklaim, langkah sosial yang menjauhkan dan tindakan tinggal di rumah yang dia ambil untuk memerangi virus corona menunjukkan tanda-tanda keberhasilan. Situasi di titik-titik panas, seperti New Orleans, Louisiana, dan Detroit, Michigan, mulai stabil.
Baca Juga: Dicari, ratusan sukarelawan uji coba tahap 2 vaksin corona oleh perusahaan China
Kematian di AS akibat virus corona mencapai 18.100 orang pada Jumat (10/4), menurut penghitungan Reuters.
Namun, para pejabat AS memperingatkan, masih terlalu dini untuk melonggarkan pembatasan, dan mengatakan, warga tidak boleh berkumpul di gereja untuk mengadakan ibadat atau misa Minggu Paskah.
"Kami tahu ini sulit pada tahun ini, khususnya untuk menghindari pertemuan lebih dari 10 orang. Tetapi, kami bersyukur, begitu banyak gereja, sinagoge, dan tempat-tempat ibadah telah melakukan hal itu," kata Wakil Presiden Mike Pence yang mendesak para jemaat dan umat untuk terus memperhatikan pedoman jarak sosial.
