Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat (AS) akan mengizinkan ekspor prosesor H200 milik Nvidia, chip kecerdasan buatan (AI) tercanggih kedua perusahaan tersebut ke China, disertai pungutan tarif 25%. Pengumuman itu disampaikan Presiden AS Donald Trump pada Senin (8/12/2025) waktu setempat.
Keputusan ini sekaligus menjawab perdebatan berkepanjangan di Washington mengenai apakah Nvidia dan para pesaingnya harus tetap mempertahankan dominasi global dengan tetap menjual chip ke China, atau justru menghentikan ekspor sepenuhnya.
Baca Juga: Jepang Cabut Peringatan Tsunami Setelah Gempa 7,5 SR, 90.000 Warga Sempat Dievakuasi
Namun, belum jelas apakah kebijakan ini akan memicu penjualan baru, mengingat Beijing telah meminta perusahaan teknologi domestik untuk menghindari penggunaan produk berbasis teknologi AS.
Saham Nvidia naik 2% dalam perdagangan setelah jam bursa setelah Trump mengumumkan keputusan tersebut di platform Truth Social, melanjutkan kenaikan 3% yang terjadi lebih awal menyusul laporan Semafor.
Trump mengatakan ia telah memberi tahu Presiden China Xi Jinping mengenai langkah tersebut dan mendapatkan respons positif.
Ia menambahkan bahwa Departemen Perdagangan AS sedang menuntaskan detail teknis, dan kebijakan serupa juga akan berlaku bagi produsen chip AI lain seperti Advanced Micro Devices (AMD) dan Intel.
Dalam unggahannya, Trump menyebut biaya yang dibebankan kepada perusahaan adalah “25%”, lebih tinggi dari usulan 15% yang pernah muncul pada Agustus.
“Kami akan melindungi Keamanan Nasional, menciptakan lapangan kerja di Amerika, dan mempertahankan posisi unggul AS dalam AI,” tulis Trump.
Baca Juga: Yen Stabil Selasa (9/12) Setelah Gempa Goyang Jepang, Menanti Keputusan The Fed & RBA
Ia juga menegaskan bahwa pelanggan AS sudah mulai beralih ke chip generasi lebih baru seperti Blackwell dan segera Rubin, yang tidak termasuk dalam skema ekspor ke China.
Trump tidak merinci berapa jumlah chip H200 yang akan diizinkan untuk dikirim ke China, maupun syarat tambahan yang mungkin diterapkan, selain menyebut bahwa ekspor akan dilakukan “dengan ketentuan yang menjaga Keamanan Nasional tetap kuat.”
Menurut seorang sumber, langkah ini dipandang sebagai kompromi antara melarang pengiriman chip terbaru Blackwell ke China yang ditolak Trump dan menghentikan seluruh ekspor chip AS, yang dikhawatirkan justru memperkuat posisi Huawei di pasar chip AI China.
Nvidia dalam pernyataannya menyebut bahwa penawaran H200 kepada pelanggan komersial yang telah disetujui dan melalui proses verifikasi Departemen Perdagangan merupakan “keseimbangan yang tepat bagi Amerika.”
Intel menolak berkomentar, sementara Departemen Perdagangan AS dan AMD belum memberikan tanggapan.
Seorang pejabat Gedung Putih menjelaskan bahwa tarif 25% akan dipungut sebagai bea impor atas chip buatan Taiwan ketika memasuki AS, sebelum kemudian diekspor ke China setelah melewati pemeriksaan keamanan.
Baca Juga: Tebak Buah Manggis Arah Bunga The Fed













