Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Sebuah lubang langka tiba-tiba terbentuk di lapisan ozon kutub Arktik selama beberapa hari belakangan.
Dari pantauan di luar angkasa dan Bumi, lubang tersebut kini telah mencapai dimensi ukuran yang luar biasa dan tidak pernah terlihat sebelumnya.
Menurut Paul Newman, Kepala Peneliti Ilmu Bumi di Goddard Space Flight Center milik NASA, terbentuknya lubang langka ini akibat suhu dingin yang terus menerus di wilayah kutub dan dinamika ozon yang kelewat tenang.
"Ini adalah peristiwa yang tidak biasa. Selalu ada penipisan ozon di Arktik setiap tahun, tetapi 2020 ini lebih ekstrem dari biasanya," ujar Newman kepada NBC, Rabu (8/4).
Baca Juga: Ada tiga fenomena langit yang akan terjadi pada April 2020, ini daftarnya
Info saja, lapisan ozon melindungi permukaan Bumi dan seluruh isinya dari radiasi ultraviolet matahari yang berbahaya.
Penggunaan bahan kimia buatan manusia yang disebut klorofluorokarbon selama seabad terakhir telah merusak lapisan ozon dan membuatnya menipis atau bahkan berlubang-lubang di berbagai lokasi.
Kondisi ini lantas menjadi semakin buruk ketika suhu yang sangat rendah menyebabkan formasi awan stratosfer di atas Arktik.
Pasalnya, tipe awan ini memberikan permukaan yang cukup tinggi untuk terjadinya reaksi kimiawi yang melepaskan zat-zat penghancur ozon, seperti klorin dan bromin, di atmosfer.
Baca Juga: Supermoon terbesar tahun 2020 muncul di tengah pertarungan dunia terhadap corona
Newman bilang, faktor lain yang menyebabkan lubang tersebut terbentuk adalah kurangnya pencampuran ozon di stratosfer pada tahun ini.
Biasanya, sistem cuaca bisa menghasilkan gelombang atmosfer besar yang melewati atmosfer tinggi ke rendah, dan mencampurkan ozon di stratosfer. Namun, atmosfer di Arktik pada tahun ini tidak biasa dan sangat tenang.
Hingga saat ini, menurut Newman, para ilmuwan belum mengetahui penyebab pencampuran di atmosfer melambat, tetapi fenomena ini kemungkinan besar adalah faktor kunci yang membuat lapisan ozon di Arktik menipis.
Vincent-Henri Peuch, Direktur Layanan Monitoring Atmosfer Copernicus, juga mengungkapkan hal senada kepada Guardian, Selasa (7/4).
Baca Juga: Menyelamatkan Bumi, ilmuwan memanipulasi gen pohon poplar
Dia menyebutkan, lubang ini tidak ada hubungannya dengan social distancing akibat wabah virus corona yang telah mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca secara drastis belakangan.
Telalu cepat juga untuk menentukan, apakah pusaran kutub Arktik yang kelewat stabil ini ada hubungannya dengan krisis iklim atau sekadar bagian dari cuaca stratosfer normal yang bervariabel.
Untungnya, pembentukan lubang yang tidak biasa ini tidak akan membahayakan manusia, kecuali jika bergerak ke Selatan hingga mencapai area padat penduduk.
Jika sampai ke Greenland, misalnya, risiko terbakar sinar matahari akan meningkat. Namun, para ahli memprediksikan, lubang ini akan menghilang dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Tingginya kadar ozon jadi ancaman buruk tanaman jagung
Penulis: Shierine Wangsa Wibawa
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lubang Ozon Raksasa Langka Tiba-tiba Terbentuk di Kutub Utara, Ada Apa?"