Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Kapan pandemi COVID-19 akan berakhir? Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dia sering mendapat pertanyaan itu.
"Jawaban saya adalah, pandemi akan berakhir ketika dunia memilih untuk mengakhirinya. Itu ada di tangan kita," katanya, dikutip dari laman WHO.
"Kita memiliki semua alat yang kita butuhkan (untuk mengakhiri pandemi): kita bisa mencegah penyakit ini, kita bisa mengujinya, dan kita bisa mengobatinya," ujar Tedros.
Namun, kasus dan kematian akibat COVID-19 terus meningkat. Hampir 4 juta kasus dilaporkan ke WHO minggu lalu.
"Dan pada tren saat ini, kami memperkirakan, jumlah total kasus akan melewati 200 juta dalam dua minggu ke depan. Dan kita tahu itu adalah perkiraan yang terlalu rendah," sebutnya.
Baca Juga: Wuhan lakukan tes COVID-19 terhadap seluruh penduduk, ada apa?
Akan lebih banyak lagi varian yang lebih menular
Rata-rata, di lima dari enam wilayah WHO, infeksi COVID-19 meningkat sebesar 80%, atau hampir dua kali lipat, selama empat minggu terakhir.
Menurut Tedros, sebagian besar peningkatan tersebut didorong oleh varian Delta yang sangat mudah menular, yang kini telah terdeteksi di setidaknya 132 negara.
WHO telah memperingatkan, virus corona telah berubah sejak pertama kali dilaporkan, dan terus berubah. Sejauh ini, empat variant of concern (VoC) telah muncul.
"Dan, akan lebih banyak lagi selama virus terus menyebar," Tedros memperingatkan.
Baca Juga: Deteksi 2 kasus pertama, Korea Selatan waspada varian Delta Plus