kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Keluarga Kerajaan dan Presiden Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus


Sabtu, 26 April 2025 / 15:01 WIB
Keluarga Kerajaan dan Presiden Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
ILUSTRASI. Para pengantar peti mati meletakkan peti mati yang berisi jenazah Paus Fransiskus di dalam Basilika Santo Petrus di Vatikan, Rabu, 23 April 2025, di mana ia akan dibaringkan selama tiga hari. Keluarga kerajaan, presiden, perdana menteri, dan ribuan umat beriman berkumpul di Lapangan Santo Petrus menghadiri Misa pemakaman Paus Fransiskus


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Keluarga kerajaan, presiden, perdana menteri, dan ribuan umat beriman berkumpul di Lapangan Santo Petrus pada Sabtu untuk menghadiri Misa pemakaman Paus Fransiskus, menghormati kepausannya yang dinilai bergejolak.

Lebih dari 150 negara mengirimkan perwakilan. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang kerap berselisih dengan Paus Fransiskus mengenai isu imigrasi, termasuk di antara para tamu kehormatan. 

Hadir pula presiden dari Argentina, Prancis, Gabon, Jerman, Italia, Filipina, Polandia, dan Ukraina, serta perdana menteri Inggris dan Selandia Baru, bersama banyak bangsawan Eropa. Mantan Presiden AS Joe Biden dan istrinya, Jill, menjadi tamu VIP pertama yang tiba.

Sejak dini hari, ribuan pelayat telah memenuhi jalanan Vatikan. Banyak dari mereka berkemah semalaman demi mendapatkan tempat terbaik untuk mengikuti upacara.

Baca Juga: Biden Anugerahi Paus Fransiskus Medali Kepresidenan di Penghujung Masa Jabatannya

"Kami telah menunggu sepanjang malam," kata peziarah asal Spanyol, Maria Fierro. "Menemani (Fransiskus) di saat-saat terakhirnya sangat emosional."

Mary James, seorang biarawati Fransiskan, juga menunggu semalaman. "Saya terjaga sepanjang malam," katanya. "Kami ingin mengucapkan selamat tinggal karena dia (adalah) seorang santo yang masih hidup, sangat rendah hati dan sederhana."

Paus Fransiskus, asal Argentina, wafat pada Senin lalu di usia 88 tahun akibat serangan stroke. Kepergiannya menandai dimulainya masa transisi yang dirancang dengan cermat bagi Gereja Katolik Roma, yang beranggotakan 1,4 miliar umat, melalui serangkaian ritual kuno, kemegahan, dan duka cita.

Selama tiga hari terakhir, sekitar 250.000 orang telah berbaris melewati jenazah Paus Fransiskus yang disemayamkan dalam peti terbuka di depan altar Basilika Santo Petrus. 

Pada Sabtu pagi, peti jenazah dibawa melalui pintu utama untuk upacara pemakaman terbuka yang dimulai pukul 10 pagi Waktu setempat. Para pejabat asing berkumpul di satu sisi tiang batu, berhadapan dengan barisan kardinal bertopi merah.

Baca Juga: Paus Fransiskus Pecah Tradisi, Pilih Dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore

Vatikan memperkirakan sekitar 250.000 pelayat akan memenuhi jalanan berbatu dan jalur utama menuju basilika. Upacara pemakaman dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, uskup Italia berusia 91 tahun.

"Anda dapat merasakan banyak energi, ya, sedikit putus asa karena kami lelah, tetapi pada akhirnya kami ingin datang dan mengucapkan 'terima kasih', terima kasih kepada Paus Fransiskus atas semua yang telah ia lakukan untuk gerejanya," ujar Eduardo Valencia, peziarah dari Meksiko.

Fransiskus, paus non-Eropa pertama dalam hampir 13 abad, selama 12 tahun kepemimpinannya berupaya membentuk kembali Gereja Katolik dengan membela kaum miskin dan terpinggirkan. Ia juga menantang negara-negara kaya untuk membantu migran dan menangani perubahan iklim.

"Fransiskus meninggalkan semua orang kesaksian yang luar biasa tentang kemanusiaan, tentang kehidupan yang suci, dan tentang peran sebagai ayah yang universal," demikian bunyi ringkasan resmi kepausannya yang ditulis dalam bahasa Latin dan ditempatkan di samping tubuhnya.

Baca Juga: Jenazah Paus Fransiskus akan Disemayamkan Sebelum Dimakamkan Sabtu (26/4) Ini

Namun, upaya Fransiskus untuk membuat Gereja lebih transparan mendapat penolakan dari kalangan tradisionalis. Seruannya untuk mengakhiri konflik, perpecahan, dan kapitalisme yang berlebihan pun sering kali diabaikan.

Meninggalkan Tradisi

Dalam kematiannya, Paus Fransiskus tetap setia pada prinsip kesederhanaan yang ia anut selama hidupnya. Ia telah merevisi upacara pemakaman, mempersingkatnya menjadi 90 menit dibandingkan upacara Paus Yohanes Paulus II yang berlangsung hampir tiga jam pada 2005.

Ia juga menolak tradisi berabad-abad dengan tidak menggunakan tiga peti mati bertingkat (cemara, timah, dan kayu ek). Sebagai gantinya, jenazahnya ditempatkan dalam satu peti kayu berlapis seng yang disegel semalaman.

Lebih jauh lagi, Paus Fransiskus memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, sekitar 5,5 kilometer dari Basilika Santo Petrus. Ia menjadi paus pertama dalam lebih dari satu abad yang dimakamkan di luar Vatikan.

Baca Juga: Paus Fransiskus Tampil di Paskah dan Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Makamnya hanya bertuliskan "Franciscus", nama Latin Paus Fransiskus, di atas lempengan marmer sederhana, dihiasi replika salib besi yang biasa ia kenakan.

Iring-iringan mobil membawa jenazah melewati kota Roma, memberi kesempatan bagi warga untuk memberikan penghormatan terakhir.

Pemerintah Italia mengerahkan salah satu operasi keamanan terbesar sejak pemakaman Yohanes Paulus II. Wilayah udara kota ditutup, pasukan tambahan dikerahkan, dan sistem pertahanan antipesawat serta kapal patroli disiagakan.

Baca Juga: Raja Charles dan Ratu Camilla Kunjungi Paus Fransiskus di Vatikan

Setelah pemakaman, perhatian akan beralih kepada pemilihan paus baru. 

Konklaf rahasia untuk memilih penerus Fransiskus kemungkinan besar tidak akan dimulai sebelum 6 Mei, guna memberi waktu bagi para kardinal mengadakan pertemuan pendahuluan untuk menilai keadaan Gereja, yang tengah menghadapi tantangan finansial dan perpecahan ideologis.

Selanjutnya: Link Live Streaming Inter Milan vs AS Roma di Liga Italia Serie A Pekan 34

Menarik Dibaca: 15 Daftar Buah yang Cocok untuk Dikonsumsi saat Menurunkan Berat Badan



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×