kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Rusia dan Ukraina Sepakat Tukar Tawanan Perang dan Serahkan 12.000 Jenazah Prajurit


Senin, 02 Juni 2025 / 23:31 WIB
Rusia dan Ukraina Sepakat Tukar Tawanan Perang dan Serahkan 12.000 Jenazah Prajurit
ILUSTRASI. Bendera Rusia dan Ukraina terlihat di atas meja sebelum pembicaraan antara pejabat kedua negara di wilayah Gomel, Belarusia 28 Februari 2022. Sergei Kholodilin/BelTA/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – ISTANBUL. Rusia dan Ukraina sepakat untuk melakukan pertukaran tahanan perang (POW) dan penyerahan jenazah 12.000 prajurit yang tewas dalam konflik, dalam pertemuan damai yang berlangsung pada Senin (2/6) di Istanbul, Turki.

Pertemuan ini merupakan putaran negosiasi kedua yang dilakukan secara langsung sejak Maret 2022.

Meski hanya berlangsung selama satu jam, pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan penting di tengah perang yang masih berlangsung.

Baca Juga: Putaran Baru Perundingan Damai Rusia–Ukraina Digelar di Istanbul

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut baik pertemuan tersebut dan menyebutnya sebagai langkah besar.

Ia berharap dapat mempertemukan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam sebuah konferensi di Turki, bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Namun, belum ada terobosan terkait usulan gencatan senjata yang selama ini didorong oleh Ukraina, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat.

Pihak Kremlin menyatakan bahwa Moskow menginginkan penyelesaian jangka panjang, bukan sekadar jeda konflik. Sementara Kyiv menilai Putin belum menunjukkan minat nyata terhadap perdamaian.

Penasihat Kremlin sekaligus ketua delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyerahkan memorandum berisi syarat-syarat lengkap dari Moskow untuk mencapai gencatan senjata menyeluruh.

Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Guncang Pangkalan Udara Rusia, Kerugian Ratusan Triliun

Selain itu, Rusia juga mengusulkan gencatan senjata terbatas selama dua hingga tiga hari di beberapa titik garis depan agar proses evakuasi jenazah dapat dilakukan.

Kedua negara sepakat menyerahkan masing-masing 6.000 jenazah prajurit yang gugur. Selain itu, akan dilakukan pertukaran tahanan perang dalam jumlah besar, melanjutkan pertukaran sebelumnya pada 15 Mei, di mana 1.000 tawanan dari masing-masing pihak telah ditukar.

Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov yang memimpin delegasi Kyiv menyatakan bahwa pertukaran terbaru akan difokuskan pada tahanan yang mengalami luka parah serta kelompok usia muda.

Umerov juga mengatakan Rusia telah menyerahkan draf proposal perdamaian kepada Ukraina, dan dokumen tersebut akan ditelaah oleh pihak Kyiv yang sebelumnya telah menyusun versi proposalnya sendiri.

“Ukraina mengusulkan untuk melanjutkan perundingan sebelum akhir Juni. Namun, kami meyakini bahwa hanya pertemuan langsung antara Zelenskiy dan Putin yang dapat menyelesaikan persoalan paling krusial,” ujar Umerov.

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Tingkatkan Serangan Menjelang Perundingan Damai

Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, turut menegaskan bahwa delegasi Kyiv meminta agar Rusia mengembalikan daftar anak-anak yang menurut Ukraina telah dideportasi ke wilayah Rusia.

Pihak Rusia mengklaim anak-anak tersebut dipindahkan demi keselamatan dari zona konflik.

Medinsky menyebut terdapat 339 nama dalam daftar yang diajukan Ukraina, dan menyatakan bahwa anak-anak itu “diselamatkan”, bukan diculik.

Harapan Rendah akan Terobosan di Istanbul

Sehari sebelum pertemuan, Ukraina meluncurkan salah satu serangan paling ambisius sejak perang pecah, menggunakan drone untuk menargetkan pesawat pembom jarak jauh Rusia di Siberia dan wilayah lainnya.

Serangan ini memicu kemarahan di kalangan bloger pro-perang Rusia yang menyerukan pembalasan keras dari Moskow.

Kendati kedua pihak memiliki kepentingan masing-masing untuk melibatkan Presiden Trump dalam proses perdamaian, ekspektasi terhadap pertemuan Senin ini memang sejak awal tergolong rendah.

Baca Juga: Serangan Besar-besaran Drone Ukraina Hancurkan 41 Pesawat Tempur Rusia

Ukraina menilai pendekatan Rusia selama ini bertujuan memaksanya menyerah, sesuatu yang ditolak mentah-mentah oleh Kyiv.

Sementara Rusia, yang mencatat kemajuan signifikan di medan tempur selama Mei, menegaskan bahwa Ukraina harus menerima syarat perdamaian versi Moskow atau kehilangan lebih banyak wilayah.

Presiden Putin sebelumnya mengajukan syarat perdamaian pada Juni tahun lalu, termasuk penarikan Ukraina dari keanggotaan NATO dan pengosongan pasukan dari empat wilayah yang diklaim dan sebagian besar dikendalikan oleh Rusia.

Dalam peta jalan perdamaian yang disusun Ukraina, Kyiv menginginkan tidak ada pembatasan terhadap kekuatan militernya pasca-perjanjian, tidak adanya pengakuan internasional atas klaim wilayah Rusia, serta pembayaran ganti rugi oleh Moskow.

Saat ini, Rusia menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina, sekitar 113.100 kilometer persegi, setara dengan luas negara bagian Ohio di Amerika Serikat (AS).

Perang ini dimulai pada 24 Februari 2022, saat Rusia menginvasi Ukraina setelah delapan tahun konflik di wilayah timur yang melibatkan separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina.

Baca Juga: Zelenskiy Beli Buku Berjudul To Kill A Tyrant.

AS menyebut lebih dari 1,2 juta orang telah menjadi korban tewas dan luka-luka sejak invasi tersebut.

Meskipun Trump pernah menyebut Putin sebagai “gila” dan mengkritik Zelenskiy secara terbuka, ia juga menyatakan yakin perdamaian masih mungkin dicapai, dan memperingatkan bahwa sanksi keras dapat dijatuhkan jika Rusia tidak menunjukkan itikad baik.

Selanjutnya: Situasi Kembali Tak Pasti, Harga Emas Berpotensi Melanjutkan Penguatan

Menarik Dibaca: Pasar Saham dan Obligasi Hancur, Robert Kiyosaki Bilang Orang Rame-Rame Beli Ini




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×